Malang Kota Kebanggaan
About Malang
![]() |
Alun Alun Kota Malang |
Kota malang merupakan kota yang terletak di daerah Provinsi Jawa Timur. Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Bersama dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu, Kota Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya. Kota Malang memiliki luas 110,06 Km². Masyarakat Malang dikenal religius, andap asor, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA). Dengan Sebagian besar penduduk warga malang berasal dari suku Jawa, Tetapi suku Jawa di Malang dibanding dengan masyarakat Jawa pada umumnya memiliki temperamen yang sedikit lebih keras. Bahasa jawa dengan logat jawa timuran khas yang sangat berbeda dengan logat basa jawa lainnya yang cenderung lebih kasar merupakan bahasa sehari hari warga kota malang. Gaya bahasa malang yang disebut ‘boso walikan’ dengan cara pengucapan kata secara terbalik, contohnya : seperti Malang menjadi Ngalam. Gaya bahasa di Malang terkenal kaku tanpa unggah-ungguh sebagaimana bahasa Jawa kasar umumnya. Menunjukan bahwa sikap masyarakatnya yang tegas, lugas dan tidak mengenal basa-basi. Tidak hanya suku jawa malang juga memiliki keberagaman suku, terdapat pula sejumlah suku-suku minoritas seperti Madura, Arab, Tionghoa, dan lain-lain. Lebih dikenal sebagai kota pendidikan, Malang memiliki banyak sekali universitas atau kampus yang memiliki tingkat pendidikan yang sangat baik. Malang juga menjadi tempat tinggal mahasiswa dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia. Selain di dukung dengan susanannya yang sejuk karena diputari oleh pegunungan, Malang merupakan salah satu kota dengan tempat wisatanya yang menarik dan indah. Makanan khas malang yang sangat enak dan terkenal yaitu bakso dan rawon malang, dengan memiliki rasa dan ciri khas tersendiri.
![]() |
Balai Kota Malang |
Tradisi di kota Malang masih sangat kental dan masih sangat mistis yang dimana masih dilakukan setiap tahunnya. Salah satu tradisi yang ada di malang dan masih dilakukan setiap tahunnya yaitu kirab sesaji. Ritual dilakukan dengan cara mengelilingi desa di kawasan Gunung Kawi, tepatnya di Wonosari. Warga akan mengenakan pakaian adat Jawa sembari membawa sesaji dan gunung ke makam Eyang Junggo dan Iman Soedjono. Sesampainya di lokasi tersebut, pemimpin upacara akan membacakan doa-doa. Selepas itu, gunungan yang berisi tumpeng dan aneka makanan akan diperebutkan oleh warga. Perayaan ini juga dimeriahkan oleh banyak penari mulai dari usia anak-anak hingga dewasa. Tak lupa, ogoh-ogoh besar juga ikut meramaikan upacara adat ini untuk kemudian dibakar sebagai simbol menjauhkan diri dari bahaya.
Komentar
Posting Komentar